Sabtu, 01 Oktober 2011

Aku Ingin Kau Memahamiku ...

Ia menarik bahuku hingga aku menghadap ke arahnya, tepat sebelum aku sempat menghapus air mata yang tak bisa lagi aku bendung di pelupuk mataku.

Huh! Laki-laki memang tak pernah bisa mengerti apa maunya perempuan! Tak terkecuali Abang, lelaki yang hampir empat tahun ini menjalin kasih denganku. Bayangkan saja, sudah hampir empat tahun lamanya kami bersama, dia tetap tidak mengerti isyarat-isyarat yang sengaja aku berikan padanya. Empat tahun bukanlah waktu yang sebentar. Itu kan berarti hampir 48 bulan alias 1.460 hari! Berarti, kalau dikalkulasikan, setidaknya kami sudah menghabiskan masa waktu 35.040 jam dikurangi waktu tidur kami yang delapan jam dan waktu-waktu di mana kami sedang repot dengan urusan masing-masing, berarti setidaknya sudah 20.000-an jam kami habiskan bersama-sama. Tapi, dari sederet angka tadi rasanya masih kurang cukup untuk membuat Abang memahamiku. Yang ada, malah Abang seringkali bilang, “Kamu kok susah banget dimengerti, sih, Dek?!” Huh! Basi!

Contohnya saja sore ini, di mana sudah seharian aku cemas menunggu kabar darinya. Sudah berpuluh kali aku meneleponnya tapi ponselnya tak kunjung aktif. Beberapa SMS juga sudah kulayangkan, dari mulai yang romantis sampai yang isinya hampir sadis, tapi tak satupun dibalas. Terang saja aku panik dan cemas, pasalnya Abang sudah berjanji padaku kalau hari ini ia akan menemaniku nonton, tapi sampai sekarang kok tidak ada kabar sama sekali?

Pikiranku sudah dipenuhi berbagai macam kemungkinan. Apa Abang masih tidur karena pusing akibat kehujanan waktu pulang dari rumahku kemarin? Atau, apa ponsel Abang kecopetan? Atau, jangan-jangan Abang lagi selingkuh sampai-sampai ponselnya sengaja dimatikan? Atau... ada yang tidak beres? Hii, ngeri sendiri rasanya aku membayangkan yang tidak-tidak. Makanya seharian aku hanya bisa duduk di sofa sambil menonton HBO seharian dan menelepon terus-terusan mencoba men-dial nomer ponsel Abang yang sudah kuhapal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar